Keberlanjutan
Uang digital seharusnya tidak membebani Bumi
Nano diciptakan untuk bekerja secara efisien tanpa perlu menambang, sebuah mekanisme intensif energi untuk memproses transaksi. Sebagai gantinya, nano menggunakan sistem pemungutan suara yang inovatif di mana tidak ada penambangan yang diperlukan.
Mekanisme yang efisien ini memungkinkan jaringan nano untuk menggunakan energi yang jauh lebih sedikit daripada mata uang digital lainnya, memberikan dunia mata uang yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih hijau.
Penyimpanan Data Lebih Sedikit & Transaksi Lebih Cepat
Jaringan nano memiliki jejak infrastruktur yang kecil. Saat ini hanya diperlukan beberapa ratus mesin untuk memberi daya pada jaringan.
Transaksi Ramah Lingkungan
Penggunaan energi dari satu transaksi nano telah dihitung serendah 0,111Wh.
Didukung oleh Kebaikan
Perwakilan diberi insentif untuk menjaga keamanan jaringan karena mereka akan mendapat manfaat dari pengurangan biaya transaksi nano.
Artikel Terkait
We’re only two months in, and it’s safe to say 2021 has seen the global economy flipped on its head. Reddit traders are duelling with institutional investors, Jeff Bezos has stepped down as CEO of Amazon, Tesla has revealed plans to accept Bitcoin, and once again “cryptocurrency” continues to reign as the buzzword of the year.
My aim in writing this article is to convince you that even if you do not care about cryptocurrency, you should care about Nano. Because while you might not be part of the crypto world, crypto is part of our collective world, and the environmental impact Bitcoin has is not something to be ignored.
NANO (NANO), unlike many cryptocurrencies, doesn’t rely on an energy-intensive mining, minting, or printing process. The coins, previously called RaiBlocks, were initially distributed via an online faucet, wherein everyday people could solve CAPTCHA ("I am not a robot") puzzles in exchange for coins.